Antu Banyu, Makhluk Mitologi Sumatera Selatan

 
Sungai Musi Kota Palembang (Sumber Foto: Sumeks.co)

INDEPHEDIA.com - Antu Banyu atau Antu Ayo; Antu Ayek; Antu Anyar; Hantu Lawok (Hantu Air) merupakan makhluk mitologi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Tak hanya di Kota Palembang, makhluk astral ini juga dipercaya oleh masyarakat kabupaten/kota lainnya di Sumsel dengan penyebutan sesuai dengan bahasa dan logat masing-masing.

Cerita Antu Banyu tidak terlepas dari kondisi geografis Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki banyak sungai yang bermuara ke Sungai Musi.

Antu Banyu (bahasa Palembang) artinya Hantu Air. Sesuai dengan namanya, makhluk ini hidup di dalam air. Namun terkadang oleh warga terlihat menampakkan diri di pinggir sungai.

Antu Banyu disebut memiliki ciri-ciri berbau busuk dan amis. Apabila keberadaannya di ketahui orang, maka dengan cepat makhluk ini menceburkan diri ke sungai dan menghilang. 

Menurut kepercayaan masyarakat di Sumsel, konon makhluk ini arwah dari korban yang tenggelam di sungai, sengaja terjun maupun yang tidak sengaja jatuh.

Dari kejadian dan cerita-cerita, sosok Antu Banyu inilah yang menahan jiwa-jiwa mereka yang jatuh dan tenggelam di sungai. 

Tubuh mereka yang jatuh biasanya sulit ditemukan karena ditahan oleh Antu Banyu ini. Butuh bantuan khusus dari pawang untuk bisa menemukan jasad orang yang tenggelam tersebut.

Asal-usul Antu Banyu

Melansir sejumlah sumber, cerita asal-usul Antu Banyu berawal dari seorang putra mahkota yang mendapat kutukan hingga kulitnya berbau busuk. 

Kutukan itu disebut akan hilang jika dia menemukan jodoh. Namun, ada syarat dari jodoh tersebut, yakni haruslah seorang perempuan yang lahir tanpa ari-ari.

Suatu ketika ada putri dari kerajaan tetangga yang memenuhi syarat tersebut dan mereka pun dinikahkan. 

Tapi, karena tak tahan dengan bau busuk putra mahkota, putri itu memutuskan untuk terjun ke sungai dan tenggelam hingga akhirnya menjadi Antu Banyu. 

Versi lainnya menyebutkan, ada seorang perempuan muda yang sangat menyukai air pasang, sehingga membuat marah orang tuanya dan mengutuknya menjadi Antu Banyu. 

Memangsa Korban di Sungai

Seperti cerita dan penampakannya, Antu Banyu dipercaya berwujud perempuan dan memiliki rambut panjang terurai. Di waktu-waktu tertentu dia akan memangsa korbannya.

Kepercayaan masyarakat setempat, Antu Banyu akan membawa orang yang hanyut itu tenggelam hingga dasar sungai, kemudian mengisap sumsum tulang belakangnya. 

Ketika jasad itu kembali ke permukaan dan ditemukan, akan ada lubang bekas isapan sumsum tulang itu di bagian belakang tubuhnya.

Tak hanya itu, Antu Banyu juga memangsa korbannya dengan mengisap ubun-ubun korbannya. Sehingga saat ditemukan terlihat ubun-ubun korbannya berlobang.

Terlepas dari cerita horor Antu Banyu ini, percaya atau tidak tergantung dari diri masing-masing. Namun, bagi yang mempercayainya keberadaan Antu Banyu di Sumsel masih ada sampai sekarang. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top