Begu Ganjang, Makhluk Gaib di Sumatera Utara

Sumber Foto: Boombastis

INDEPHEDIA.com - Begu Ganjang merupakan makhluk gaib atau tak kasat mata yang berasal dari makhluk hidup atau lokasi tertentu yang ada di Sumatera Utara (Sumut). 

Dalam bahasa Indonesia, begu artinya hantu dan ganjang berarti panjang. Jadi secara harfiah, Begu Ganjang adalah hantu panjang.

Menurut legendanya, Begu Ganjang memiliki tubuh yang tinggi besar, rambut panjang dan wajah yang menyeramkan. Bahkan, katanya, Begu Ganjang semakin dilihat makin tinggi.

Mereka yang mempercayainya begu berasal dari roh manusia yang meninggal. Begu ini akan pergi ke suatu tempat gaib, tempat berkumpul begu-begu atau orang yang sudah meninggal dunia.

Apabila laki-laki yang meninggal, arwah (tondi)-nya akan tetap berada di sekitar jasadnya sampai 11 hari dan perempuan 9 hari tondinya masih tetap berada di sekitar jasad. 

Hal tersebut juga memperkuat ungkapan Batak yang menyebutkan bahwasanya lebih kuat jiwa laki-laki daripada perempuan.

Hal itulah kemudian yang menjadi alasan bagi sebagian masyarakat Batak untuk menjaga kuburan orang-orang yang baru saja meninggal dunia.

Seperti manusia pada umumnya, begu ini juga dipercaya memiliki strata. Bagi yang semasa hidupnya berkelakuan baik, keturunannya akan tetap menghormatinya. Begu orang yang baik tersebut dipercaya menjadi sumangot dan selanjutnya menjadi sahala.

Karenanya, orang Batak sangat menghargai orang tuanya sekalipun sudah meninggal. Bahkan, apabila orang tuanya yang sudah meninggal akan diberikan sesajian dan akan dibangunkan rumah di pemakamannya (tugu).

Pada masanya, Begu Ganjang bisa 'dipelihara' oleh warga. Selain untuk mencari kekayaan (pesugihan), Begu Ganjang bisa membunuh atau mencelakakan orang lain.

Selain itu, ada pula yang menggunakan Begu Ganjang untuk menjaga pertanian dan perkebunan dari pencurian atau niat buruk lainnya. (*)