Sumber Foto: Wikimedia Commons |
INDEPHEDIA.com - Bathara Guru (Ditulis: Batara Guru) dalam mitologi Jawa merupakan dewa yang merajai ketiga dunia, yakni Mayapada, Madyapada dan Arcapada.
Mayapada artinya dunia para dewa atau surga, Madyapada artinya dunia manusia atau bumi dan Arcapada artinya dunia bawah atau neraka.
Perwujudan dari Dewa Siwa yang mengatur wahyu, hadiah dan berbagai ilmu ini, juga dikenal dengan berbagai nama, seperti Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Caturbuja.
Kemudian, Batara Guru dikenal pula dengan nama Sang Hyang Otipati, Sang Hyang Jagadnata, Nilakanta, Trinetra dan Girinata.
Nama Batara Guru berasal dari bahasa Sanskrit Bhattara yang berarti "tuan terhormat". Sedangkan, Guru epitet dari Wrehaspati, seorang Dewa Hindu yang tinggal dan diidentifikasikan dengan planet Jupiter.
Batara Guru (Manikmaya) memiliki dua saudara, Sang Hyang Maha Punggung (Togog) yang sulung dan Sang Hyang Ismaya (Semar). Orang tua mereka, Sang Hyang Tunggal dan Dewi Rekatawati.
Dalam kisahnya diceritakan, suatu hari Dewi Rekatawati menelurkan sebutir telur yang bersinar. Sang Hyang Tunggal mengubah telur tersebut.
Kulit telur itu menjadi Sang Hyang Maha Punggung, putih telur menjadi Sang Hyang Ismaya dan kuningnya menjadi Sang Hyang Manikmaya.
Kemudian waktu, Sang Hyang Tunggal menunjuk dua saudaranya yang lebih tua turun ke bumi untuk mengawasi umat manusia, terutama Pandawa. Sementara, Batara Guru memimpin para dewa di kahyangan.
Batara Guru yang memiliki wahana (hewan kendaraan) bernama Sang Lembu Nandini itu mempunyai sakti (istri) bernama Dewi Uma dan Dewi Umaranti.
Batara Guru --menurut tradisi wayang Jawa--- mempunyai beberapa anak, dimulai dari yang paling sulung, masing-masing bernama Bhatara Cakra, Batara Sambu, Batara Brahma, Batara Indra, Batara Bayu, Batara Wisnu, Batara Ganesha, Batara Kala dan Hanoman. (*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.