Sumber Foto: BPCB Sumbar |
INDEPHEDIA.com - Bunker Jepang atau Lubang/Lobang Jepang Gunung Pangilun merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi saksi keberadaan dan penguasaan tentara Jepang, khususnya di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Bunker/Lubang/Lobang Jepang Gunung Pangilun berada di Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Di kaki bukit merupakan perkampungan warga setempat.
Dikatakan Bunker Jepang atau Lubang Jepang Gunung Pangilun karena bunker atau lubang/lobang di Gunung/Bukit Pangilun ini dibangun oleh Jepang ketika menjajah Indonesia saat Perang Dunia II, antara tahun 1942-1945.
Bunker atau lobang yang dibangun tersebut sebagai tempat pemantauan dan pertahanan dengan memanfaatkan tenaga kerja pribumi dengan cara Romusa.
Bunker atau lobang itu letaknya berada di bagian bawah hingga di puncak bukit dengan ketinggian, fungsi dan kedalaman yang bervariasi.
Bungker atau lobang/terowongan Jepang Gunung Pangilun ini ada 7 (tujuh) bungker atau lobang/terowongan dan pengawasan/kontrol, masing-masing 2 bungker, 4 lobang dan 1 ruang pengawasan/kontrol.
Ketujuh bungker atau lobang/terowongan/ruang itu, terdiri dari Bungker Gunung Pangilun I, Bungker Gunung Pangilun II dan Battery Gunung Pangilun.
Kemudian, Lubang Jepang Gunung Pangilun I, Lubang Jepang Gunung Pangilun II, Lubang Jepang Gunung Pangilun III dan Lubang Jepang Gunung Pangilun IV.
Khusus Battery Gunung Pangilun, bangunan ini berada di bagian paling atas bukit dan merupakan ruang pengawasan/kontrol dan pertahanan tanpa atap atau terbuka.
Dinding Battery Gunung Pangilun berbahan coran menyerupai pagar melingkar tanpa atap dan di sisi lainnya bagian atap yang tertimbun tanah atau bawah tanah.
Bagi pengunjung yang ingin melihat Bunker Jepang atau Lubang Jepang Gunung Pangilun aksesnya tidak sulit karena lokasinya berada di pusat Kota Padang.
Untuk menuju ke kawasan ini pengunjung bisa dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Karena lokasinya berada di bukit, untuk kendaraan hanya bisa sampai di kaki bukit saja, persis di perkampungan warga.
Untuk melanjutkan perjalanan melihat Bungker Jepang Gunung Pangilun, pengunjung menempuhnya dengan berjalan kaki menyusuri bukit. (*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.