Kalimat Melepuh
Di sini ada jejakku
kutoreh kata dalam sajakku
ribuan kalimat melepuh
berumah lembar kertas
berdiam di rongga teka-teki waktu
memendam letih membentur mimpi
puas menghambur
Bandar Lampung, 20 November 2013
Kasih Pembukti
Pagi datang
meninggalkan kelam merangkul cemas
dalam kungkungan malam
berahi lepas di ujung senja tadi
walau risau kasih pembukti
cinta abadi belum terpenggal
Aku lupa menghitung kali
selongsong sunyi belum kutemui lagi
kau tidak dalam mimpi
jejakmu ada di sini
dalam benakku yang mengalir
sesegar embun pagi ini
Bandar Lampung, 9 November 2013
Hujan Pagi
Pagi ini
hujan mencumbui dedaunan
mendesirkan bait-bait sahaja
di sela pucuk daun markisah
kau titipkan lirik kesunyian
segala keinginan
Pagi ini
pekik kerinduan hening
melesap di ujung kemarau
seirama rinai hujan
debu luka meluruh dipelukan waktu
Bandar Lampung, 18 Oktober 2013
Senyap Menyamun
Malam kelam
senyap menyamun
rasa hambar
kantuk belum membuai
pikiran menembus kabut
memaknai jejak-jejak
Sunyi di luar
larut sudah
tak banyak tarian lidah
kata langsap dalam makna
perangainya lelah
mengangkang di pagi buta
besok apalagi namanya
Bandar Lampung, 20 Oktober 2013
Jiwaku Menikmati
Laut menghampar
nelayan mendayung sampan
burung layang-layang terbang berputar
langit mematuk pulau
karang diam membosan
jiwaku menikmati
Kerang kecil bertabur
batu membisu
pasir putih tak suci
sampah datang mencemari
bersama ombak menerjang tepi
langkahku belum terhenti
Bandar Lampung, 13 November 2013
-------------
Sajak-sajak Akhmad Sadad (Pendiri/Pemred INDEPHEDIA.com) ini telah diterbitkan Harian Umum Lampung Post (Lampost), Minggu, 16 Februari 2014.
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.