Dalam mitologi Yunani, kisah kelahiran Pegasus tak terlepas dari hubungan Poseidon dan Medusa. Kala itu, Medusa dikenal sebagai salah satu dewi tercantik yang diperebutkan para dewa. Sampai akhirnya, Poseidon berhasil menaklukkan hati Medusa.
INDEPHEDIA.com - Dalam mitologi Yunani, Pegasus seekor kuda jantan bersayap, putra Poseidon dan Medusa.
Kisah hingga penggambaran Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni, baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia.
Dalam mitologi Yunani, kisah kelahiran Pegasus tak terlepas dari hubungan Poseidon dan Medusa.
Kala itu, Medusa dikenal sebagai salah satu dewi tercantik yang karena kecantikannya diperebutkan para dewa.
Sampai akhirnya, Poseidon berhasil menaklukkan hati Medusa dan melakukan hubungan badan di kuil suci milik dewi Athena.
Mengetahui hal tersebut, Athena murka dan mengutuk Medusa menjadi makhluk mengerikan yang disebut Gorgon.
Kemudian, Perseus diutus untuk membunuh Medusa yang sudah berubah menjadi dewi berambut ular.
Setelah Perseus berhasil memenggal kepala Medusa, ia lalu membawanya ke hadapan dewi Athena.
Medusa yang sedang mengandung anak-anak dari Poseidon, lalu tiba-tiba melahirkan Pegasus dan Chysaor saat Perseus memotong kepalanya.
Tak seperti ibunya yang jahat, Pegasus dikenal sebagai makhluk yang jadi teman para pahlawan dalam mitologi Yunani.
Salah satunya adalah Bellerophon seorang pahlawan Yunani, yang diutus Raja Lycia untuk membasmi monster Chimaera.
Ketika sedang beristirahat di kuil Athena, sang dewi datang dalam mimpi Bellerophon dan memberikannya tali kekang emas dan menujukkan letak Pegasus.
Pegasus yang sedang minum di pinggir sungai, akhirnya bisa dijinakkan oleh Bellerophon dan dijadikanya tunggangan dalam membunuh monster Chimaera.
Setelah berhasil mengalahkan Chimaera, Bellerophon pergi ke puncak gunung Olympus bersama Pegasus. Namun, Zeus mengetahui hal tersebut dan menjadi murka.
Ia lalu memerintahkan serangga menyengat Pegasus. Bellerophon pun terjatuh. Untungnya, ia berhasil diselamatkan oleh Athena, namun ia menjadi buta.
Dalam kisah itu, Pegasus berhasil ke puncak gunung Olympus dan bertemu para dewa, termasuk dewa Zeus.
Ia lalu tinggal di gunung Olympus dan ditugaskan Zeus untuk membawakannya petir. Selain itu, Pegasus juga jadi tunggangan dewi fajar bernama Eos.
Fakta Pegasus selanjutnya adalah tentang kisah uniknya. Konon, setiap Pegasus menghentakan kakinya ke bumi muncullah sumber mata air.
Salah satunya adalah di Gunung Helikon, yang disebut Hippokrene (mata air kuda). Selain di Gunung Helikon, mata air Pegasus lainnya terletak di Troezen.
Dikisahkan juga bahwa Pegasus bukan makhluk yang abadi. Sejak tinggal di gunung Olympus, Pegasus kemudian menikah dengan Euippe dan melahirkan banyak kuda terbang lainnya.
Zeus menghormati Pegasus karena telah melayaninya sepenuh hati. Zeus pun menempatkan Pegasus di antara rasi bintang.
Rasi bintang Pegasus adalah satu dari 88 rasi bintang modern, dan juga satu dari 48 rasi bintang yang didaftar oleh Ptolemy. (MT/IN/AS)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.