INDEPHEDIA.com - Dataran Tinggi Dieng kawasan vulkanik aktif berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Gunung tersebut masuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.
Secara administrasi, Dieng sendiri berada di wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Secara administrasi, Dieng sendiri berada di wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Karena memiliki keindahan alam dan peninggalan sejarah-budaya, Dataran Tinggi Dieng banyak dikunjungi wisatawan.
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung", dan "Hyang" bermakna Dewa.
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung", dan "Hyang" bermakna Dewa.
Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.
Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang"), karena diperkirakan pada masa pra-Medang sekitar abad ke-7 Masehi daerah ini berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Beberapa pesona alam dan peninggalan sejarah-budaya di Dataran Tinggi Dieng telah dijadikan sebagai objek wisata.
Beberapa pesona alam dan peninggalan sejarah-budaya di Dataran Tinggi Dieng telah dijadikan sebagai objek wisata.
Objek wisata itu dikelola bersama oleh dua kabupaten, yakni Banjarnegara dan Wonosobo.
Adapun objek wisata tersebut, antara lain Telaga Warna, Telaga Pengilon dan Telaga Merdada, Kawah Sikidang, Sileri, Sinila dan Kawah Candradimuka.
Kemudian, Sumur Jalatunda dan mata air Sungai Serayu serta gua-gua, seperti Gua Semar, Gua Jaran dan Gua Sumur yang terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Tak hanya wisata alam, di Dataran Tinggi Dieng terdapat Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-7 Masehi.
Tak hanya wisata alam, di Dataran Tinggi Dieng terdapat Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-7 Masehi.
Beberapa candi itu, antara lain Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar dan Candi Sembadra.
Lalu, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, Candi Nakula-Sadewa, Candi Parikesit, dan Candi Dwarawati.
Di sini, ada pula Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng dan Museum Dieng Kailasa.
Di sini, ada pula Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng dan Museum Dieng Kailasa.
Museum tersebut menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng.
Jadi, kalau kamu berwisata ke Dataran Tinggi Dieng ada banyak objek wisata yang bisa kamu kunjungi, baik wisata alam maupun sejarah-budaya. Selamat berwisata! (WS/IN/*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.