INDEPHEDIA.com - Taman Nasional Manusela merupakan taman nasional dengan beragam pesonanya.
Taman Nasional Manusela terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia, tepatnya di pelataran hutan Seram, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Keragaman flora dan fauna di taman nasional yang memiliki gunung bernama Gunung Binaya setinggi 3.027 meter ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai keindahan alam dan penyuka wisata petualangan.
Keragaman flora dan fauna di taman nasional yang memiliki gunung bernama Gunung Binaya setinggi 3.027 meter ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai keindahan alam dan penyuka wisata petualangan.
Salah satu pantai di tepi hutan Taman Nasional Manusela yang terkenal adalah Pantai Ora, berlokasi di ujung barat Teluk Sawai serta di sebelah Desa Saleman dan Sawai.
Taman Nasional Manusela perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku.
Taman Nasional Manusela perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku.
Tipe vegetasi yang terdapat di taman nasional ini, yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika pamah, hutan pegunungan dan hutan sub-alpin.
Di Taman Nasional Manusela terdapat sekitar 117 spesies burung yang 14 jenis di antaranya endemik.
Di Taman Nasional Manusela terdapat sekitar 117 spesies burung yang 14 jenis di antaranya endemik.
Burung-burung endemik itu, seperti Nuri Bayan, Kasturi tengkuk-ungu, Kakatua Maluku, Todiramphus lazuli, Todiramphus sanctus, Philemon subcorniculatus dan Alisterus amboinensis serta spesies lainnya.
Untuk menuju ke Taman Nasional Manusela dapat dicapai melalui pantai Utara (Sawai dan Wahai) atau melalui pantai Selatan (piliana dan hatumete di kecamatan Tehoru).
Untuk menuju ke Taman Nasional Manusela dapat dicapai melalui pantai Utara (Sawai dan Wahai) atau melalui pantai Selatan (piliana dan hatumete di kecamatan Tehoru).
Route dari hatumete sangat cocok bagi yang menyukai pendakian, karena kelerengannya sekitar 30 persen.
Dari Ambon ke Masohi bisa menggunakan ferry setiap hari sekitar dua jam dari pelabuhan Liang dilanjutkan perjalanan mobil ke Huaulu kurang lebih 3 jam.
Dulu, perjalanan dari Ambon ke Wahai menggunakan kapal laut sekitar 24 jam dan ada 3 kali dalam seminggu.
Dulu, perjalanan dari Ambon ke Wahai menggunakan kapal laut sekitar 24 jam dan ada 3 kali dalam seminggu.
Sementara, akses dari Masohi ke Tehoru menggunakan kapal motor sekitar sembilan jam, dilanjutkan ke Hatumete dan Desa Saunulu.
Kini, pejalanan menuju ke taman nasional ini lebih singkat. Pengunjung dapat menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu di Pulau Ambon ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram.
Kini, pejalanan menuju ke taman nasional ini lebih singkat. Pengunjung dapat menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu di Pulau Ambon ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram.
Sekitar 90 menit dilanjutkan perjalanan mobil 3 jam ke Hatumete jika ingin menggunakan jalur selatan atau sekitar 2 jam ke Huaulu jika menggunakan jalur utara ke Manusela. (SW.IN/*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.