INDEPHEDIA.com - Museum Timah Indonesia atau Museum Teknologi Pertimahan berada di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Museum Timah Indonesia ini tercatat sebagai satu-satunya museum pertimahan di Asia yang menyimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan di Bangka Belitung khususnya dan dunia pada umumnya.
Museum Timah Indonesia ini menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani No 179 Pangkalpinang.
Museum Timah Indonesia ini menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani No 179 Pangkalpinang.
Rumah dinas Hoofdt Administrateur BTW tersebut memiliki nilai sejarah tinggi bagi kemerdekaan Republik Indonesia.
Di rumah itu lokasi beberapa kali perundingan atau diplomasi antara pemimpin Republik Indonesia yang diasingkan ke Bangka dengan pihak Belanda.
Dari perundingan-perundingan antara pemimpin Indonesia dengan Pemerintah Belanda dan UNCI (United Nations Commission for Indonesia) di rumah ini, lahirlah Roem-Royen Statement pada tanggal 7 Mei 1949.
Museum Timah Indonesia didirikan tahun 1958 dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkannya pada masyarakat luas.
Museum Timah Indonesia didirikan tahun 1958 dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkannya pada masyarakat luas.
Pendirian museum ini berawal tahun 50-an ketika saat itu dalam kegiatan penambangan banyak ditemukan benda-benda tradisional yang digunakan oleh penambang zaman dahulu, utamanya zaman Belanda.
Museum Timah yang pertama dan satu-satunya di Asia ini baru resmi dibuka sekaligus diresmikan pada 2 Agustus 1997.
Museum Timah yang pertama dan satu-satunya di Asia ini baru resmi dibuka sekaligus diresmikan pada 2 Agustus 1997.
Dalam perkembangannya, museum ini banyak dikunjungi wisatawan dan sangat berguna bagi masyarakat luas.
Di dalam museum, pengunjung bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini.
Pada tahun 2010 silam, melihat besarnya jumlah kunjungan dan animo wisatawan ke Museum Timah itu, dilakukanlah renovasi tata letak sehingga lebih fokus pada pertambangan.
Pada tahun 2010 silam, melihat besarnya jumlah kunjungan dan animo wisatawan ke Museum Timah itu, dilakukanlah renovasi tata letak sehingga lebih fokus pada pertambangan.
Beragam koleksi materi yang ada di dalam museum juga ditambah sehingga alur sejarah pertambangan menjadi semakin tampak.
Museum Timah Indonesia salah satu aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan PT Timah Tbk.
Museum Timah Indonesia salah satu aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan PT Timah Tbk.
Keberadaannya tidak hanya bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya, tetapi juga telah menarik minat dan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. (WS/IN/*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.