INDEPHEDIA.com - Dewasa ini ada banyak obat rambut rontok alami yang pernah kita baca di dunia maya, mulai dari menggunakan minyak-minyakan, lidah buaya hingga bawang.
Dari kesekian banyak obat-obatan itu ada beberapa yang berhasil mengurangi kerontokan rambut, dan banyak pula yang tidak.
Keberhasilan mengatasi dan mengobati rambut rontok kadang tergantung cocok atau tidaknya obat yang digunakan.
Keberhasilan mengatasi dan mengobati rambut rontok kadang tergantung cocok atau tidaknya obat yang digunakan.
Namun, dari kesekian banyak obat untuk mengurangi rambut rontok tidak ada salahnya jika Anda mencobanya, siapa tahu ada yang cocok.
Berikut INDEPHEDIA.com rangkum 9 cara alami mengatasi rambut rontok dan obat rambut rontok alami.
1. Lidah Buaya
1. Lidah Buaya
Manfaat dan khasiat lidah buaya tidak diragukan lagi, baik untuk kesehatan tubuh, perawatan kecantikan dan juga rambut.
Gunakan lidah buaya segar, kupas dan oleskan bagian dalamnya ke rambut dan kulit kepala.
2. Minyak Zaitun
2. Minyak Zaitun
Minyak yang satu ini cukup populer di Timur Tengah, terutama untuk program diet.
Selain itu, minyak zaitun ternyata juga ampuh untuk menumbuhkan rambut yang rontok.
Caranya, cukup pijat lembut kulit kepala dengan minyak zaitun, biarkan beberapa saat lalu bilas.
3. Minyak Kemiri
3. Minyak Kemiri
Di Indonesia minyak kemiri biasanya digunakan untuk mempercepat pertumbuhan kumis dan janggut.
Ternyata, minyak ini juga bisa menjadi obat rambut botak. Caranya sama dengan yang di atas, oleskan, pijat dan bilas dengan bersih.
4. Minyak Urang-aring
4. Minyak Urang-aring
Minyak yang satu ini sudah lama digunakan turun temurun untuk membuat rambut hitam, berkilau dan kuat.
Caranya, ambil urang-aring rendam dalam air lalu remas-remas. Air hasil perasan inilah yang kemudian digunakan untuk keramas setiap hari.
5. Minyak Kelapa
5. Minyak Kelapa
Minyak kelapa di sini bukan yang digunakan untuk menggoreng, tetapi virgin coconut oil atau terkenal dengan nama VCO.
VCO ini merupakan minyak kelapa yang diambil dari proses pemerasan santan dan tanpa penggorengan.
Kita bisa menggunakan minyak kelapa ini dengan mengoleskannya ke kulit kepala, dan ulang setiap hari.
6. Minyak Pepermin
Kita bisa menggunakan minyak kelapa ini dengan mengoleskannya ke kulit kepala, dan ulang setiap hari.
6. Minyak Pepermin
Minyak essensial ini bisa membuat ketebalan kulit kepala bertambah, yang ujungnya membuat folikel rambut bertambah.
Minyak pepermin di bidang kesehatan banyak digunakan untuk mengatasi masalah rambut rontok.
Caranya cukup mudah, cukup oleskan minyak pepermin ke kulit kepala. Lakukan beberapa kali dalam satu minggu.
7. Minyak Jojoba
7. Minyak Jojoba
Obat rambut rontok yang satu ini cukup populer, dan banyak dibuktikan oleh penggunanya.
Caranya cukup digunakan pada rambut secara keseluruhan dan juga kulit kepala. Pertumbuhan rambut baru pun bisa dipercepat.
8. Teh Hijau
8. Teh Hijau
Obat rambut rontok yang tidak kalah populer adalah teh hijau, terutama yang sudah dibiarkan selama satu malam.
Caranya seduh teh hijau, biarkan semalam. Lalu air teh hijau ini digunakan untuk keramas.
9. Bawang Merah
9. Bawang Merah
Meskipun bau bumbu dapur yang satu ini cukup kuat, namun bisa mengatasi kerontokan rambut.
Caranya, iris bawang merah dan tumbuk. Kemudian, oleskan ke kulit kepala dan biarkan selama beberapa menit.
Setelah didiamkan dalam beberapa menit, lalu bilas. Jika tidak suka dengan aromanya, pakai kondisioner.
Demikian cara-cara untuk menumbuhkan rambut yang rontok secara alami yang bahannya banyak ditemukan maupun dijual di sekitar kita.
Demikian cara-cara untuk menumbuhkan rambut yang rontok secara alami yang bahannya banyak ditemukan maupun dijual di sekitar kita.
Jika obat rambut rontok yang ditemukan ilmuwan masih tergolong mahal, Anda bisa melakukan salah satunya. Selamat mencoba. (SBB/IN/*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.