INDEPHEDIA.com - National Cyber Security Center (NCSC) Inggris dalam penelitian dan analisisnya menemukan jutaan orang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak pada akun sensitif.
Dalam temuan ini, tentu NCSC membantu mengungkap kesenjangan dalam pengetahuan dunia maya.
Kesenjang tersebut dapat membuat siapapun dalam bahaya, khususnya dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.
Menurut NCSC, agar menjaga keamanan akun kita rangkai sedikitnya tiga kata acak namun mudah diingat.
Menurut NCSC, agar menjaga keamanan akun kita rangkai sedikitnya tiga kata acak namun mudah diingat.
Sayangnya, banyak orang menggunakan kata sandi yang sama dan mudah untuk dibobol.
Berikut 4 jenis kata sandi yang jangan digunakan karena termasuk dalam daftar password yang rawan diteras dan dibobol.
1. Frasa Umum
Ditemukan bahwa "QWERTY" --merujuk pada enam huruf teratas dari deret terkiri pada tuts alfabet di keyboard komputer-- menduduki peringkat lima besar kata sandi yang mudah dibobol.
1. Frasa Umum
Ditemukan bahwa "QWERTY" --merujuk pada enam huruf teratas dari deret terkiri pada tuts alfabet di keyboard komputer-- menduduki peringkat lima besar kata sandi yang mudah dibobol.
Frasa itu bersaing dengan "PASSWORD". Bagi Anda yang berniat untuk menggunakan dua kata itu sebagai kata sandi pertimbangkan kembali.
2. Angka yang Berurutan
Selain frasa umum, kata sandi "123456" ternyata digunakan dalam 23 juta akun yang menjadi korban sejumlah oknum.
2. Angka yang Berurutan
Selain frasa umum, kata sandi "123456" ternyata digunakan dalam 23 juta akun yang menjadi korban sejumlah oknum.
Selain kata sandi itu, angka berurutan kedua yang paling mudah ditebak adalah "123456789".
Kemudian, satu seri angka yang juga populer digunakan oleh akun yang diretas adalah "1111111".
3. Nama Umum
Sejumlah nama orang juga digunakan sebagai kata sandi. Tapi, terungkap kalau sejumlah nama populer, seperti "MICHAEL", "DANIEL", "JESSICA", "CHARLIE", dan "ASHLEY".
3. Nama Umum
Sejumlah nama orang juga digunakan sebagai kata sandi. Tapi, terungkap kalau sejumlah nama populer, seperti "MICHAEL", "DANIEL", "JESSICA", "CHARLIE", dan "ASHLEY".
Jika menggunakan kata-kata atau nama-nama terkenal sebagai kata sandi, maka akun kita akan berisiko diretas.
4. Tim Sepak Bola
NCSC menemukan sejumlah nama klub sepak bola yang dijadikan kata sandi bersifat lemah.
4. Tim Sepak Bola
NCSC menemukan sejumlah nama klub sepak bola yang dijadikan kata sandi bersifat lemah.
Posisi pertama kata sandi paling mudah dibobol adalah "LIVERPOOL" diikuti dengan "CHELSEA".
Bagi yang mengidolakan tim sepak bola, Anda tidak harus menjadikannya sebagai kata sandi.
Jika ingin akun tetap aman dari oknum yang berpotensi menyalahgunakan hindari nama tim sepak bola idolamu untuk dijadikan kata sandi.
Jadi, dalam hal ini, hindari dan jangan menggunakan nama depan, tim sepak bola, atau nama band favorit sebagai kata sandi.
Jadi, dalam hal ini, hindari dan jangan menggunakan nama depan, tim sepak bola, atau nama band favorit sebagai kata sandi.
Sebab, akun kamu sangat sensitif disalahgunakan apabila menggunakan kata-kata tersebut.
Meski password berarti kata kunci, ada baiknya tak hanya mengunakan kata saja.
Meski password berarti kata kunci, ada baiknya tak hanya mengunakan kata saja.
Saat membuat password disarankan baiknya dimulai dengan membuat kalimat terstruktur.
Pilih kalimat yang mudah diingat, tapi sebaiknya jangan memakai informasi seputar kehidupanmu.
Selain itu, hindari pula menggunakan nama hewan peliharaan atau anggota keluarga, seperti misalnya nama ayah, ibu, kakak maupun adik.
Selain itu, hindari pula menggunakan nama hewan peliharaan atau anggota keluarga, seperti misalnya nama ayah, ibu, kakak maupun adik.
Semakin panjang dan tak terhubung dengan dirimu, password akan semakin baik untuk digunakan. (SBB.IN/*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.