Banda Neira, Objek Wisata Alam Eksotis Bersejarah di Maluku

 

Pulau Neira (Banda Neira) termasuk ke dalam wilayah gugusan Kepulauan Banda, Kabupatan Maluku Tengah, Maluku. Kepulauan Banda sendiri terdiri dari enam pulau utama, yaitu Pulau Naira, Pulau Gunung Api, Pulau Banda Besar, Pulau Ai, Pulau Run (atau Rhun) dan Pulau Hatta di ujung timur.

INDEPHEDIA.com - Banda Neira sudah tak asing lagi bagi para pecinta diving dan pengagum pesona alam di Indonesia bagian timur ini. 

Banyak wisatawan domestik hingga mancanegara yang sudah berkunjung ke Banda Neira untuk menikmati eksotisme salah satu gugusan kepulauan di Indonesia itu.

Rekam jejak para wisatawan yang berkunjung ke Banda Neira bahkan sangat mudah ditemukan di pencarian Google. 

Tapi, sebenarnya pulau ini tak hanya memiliki keindahan alam bawah lautnya saja yang menawan. 

Keindahan di darat dan pulau-pulau di sekitar Banda Neira juga menyimpan serpihan kecil surga dunia. 


Kenangan-kenangan sejarah di masa lalu terutama masa kolonialisme bangsa asing ke wilayah ini juga menghiasi berbagai sudut pulau. 

Sekali seumur hidup cobalah berlibur ke Banda Neira dan kamu seketika akan jatuh cinta dengan keeksotisan alam dan sejarah dari Banda Neira.

Pulau Neira (Banda Neira) termasuk ke dalam wilayah gugusan Kepulauan Banda, Kabupatan Maluku Tengah, Maluku. 

Kepulauan Banda sendiri terdiri dari enam pulau utama, yaitu Pulau Naira, Pulau Gunung Api, Pulau Banda Besar, Pulau Ai, Pulau Run atau Rhun dan Pulau Hatta di ujung timur.

Berkunjung ke Banda Neira, kamu tidak hanya puas mengagumi keindahan alam di atas perairan maupun bawah lautnya, kamu juga bisa mengenal sejarah dan budayanya. 

Dulunya, pulau ini diperebutkan oleh para penjajah sebelum Indonesia merdeka karena kekayaan alamnya, berupa rempah-rempah itu. (WS.IN/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top