Masyarakat umum kini dapat melihat artefak bersejarah dan warisan budaya yang unik di sebuah museum pribadi yang menawan, dikelola langsung oleh kaum Baba dan Nyonya Melaka.
INDEPHEDIA.com - Saat ini masyarakat di Melaka, Malaysia, sudah plural. Tidak hanya didiami satu atau dua kelompok saja yang dominan, melainkan banyak etnis.
Selain etnik Melayu, mereka yang mendiami Melaka juga banyak yang berasal dari etnik China.
Sehingga tak heran leluhur mereka pun banyak yang meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah, yang salah satunya The Baba and Nyonya Heritage Museum.
Museum ini merupakan peninggalan kaum yang disebut sebagai Straits Chinese dan juga disebut sebagai Baba dan Nyonya.
Museum ini merupakan peninggalan kaum yang disebut sebagai Straits Chinese dan juga disebut sebagai Baba dan Nyonya.
Mereka merupakan keturunan kaum ningrat China yang telah mengadopsi banyak budaya Melayu ke dalam budaya mereka.
Proses bertahap ini telah berlangsung selama lebih dari 400 tahun sejak penjelajah China terkemuka Laksamana Cheng Ho pertama kali membawa para pemukim China ke Melaka.
Proses bertahap ini telah berlangsung selama lebih dari 400 tahun sejak penjelajah China terkemuka Laksamana Cheng Ho pertama kali membawa para pemukim China ke Melaka.
Selama berabad-abad, kaum Baba Nyonya telah mengembangkan sebuah budaya yang beda dan bersifat unik di pantai barat Malaysia, khususnya di Melaka.
Masyarakat umum kini dapat melihat artefak bersejarah dan warisan budaya yang unik di sebuah museum pribadi yang menawan, dikelola langsung oleh kaum Baba dan Nyonya Melaka.
Masyarakat umum kini dapat melihat artefak bersejarah dan warisan budaya yang unik di sebuah museum pribadi yang menawan, dikelola langsung oleh kaum Baba dan Nyonya Melaka.
Lokasi museum ini berada di Jalan Tuan Tan Cheng Lock atau yang lebih dikenal dengan The Row Millionaire.
Lokasinya berdekatan dengan Jonker Walk Melaka. Usia bangunan museum ini sudah ratusan tahun dan telah ada sejak tahun 1896.
Museum tersebut awalnya sebuah bangunan yang dimiliki seorang keturunan China di Melaka bernama Baba Chan.
Museum tersebut awalnya sebuah bangunan yang dimiliki seorang keturunan China di Melaka bernama Baba Chan.
Keluarga Baba Chan tertarik untuk membeli rumah yang dulunya merupakan situs peninggalan bangsa Belanda ini.
Berkunjung ke sini akan banyak ilmu yang didapatkan, terutama soal pengetahuan masyarakat peranakan yang sudah lama berada di Melaka.
Berkunjung ke sini akan banyak ilmu yang didapatkan, terutama soal pengetahuan masyarakat peranakan yang sudah lama berada di Melaka.
Meskipun diisi oleh segala pernak-pernik yang berkaitan dengan masyarakat peranakan, namun karena bangunan museum ini bangunan peninggalan bangsa Eropa kemegahannya terlihat jelas.
Ciri khas jendelanya besar-besar dan ubin lantainya yang besar salah satu ciri dari Heritage Museum tersebut.
Ciri khas jendelanya besar-besar dan ubin lantainya yang besar salah satu ciri dari Heritage Museum tersebut.
Di dalam museum sendiri diisi berbagai perabotan antik yang langsung didatangkan dari Belanda, Italia dan juga Inggris.
Di sini, kamu dapat mempelajari sejarah masa lalu dan segala hal tentang budaya yang unik ini lebih dekat.
Heritage Museum juga menyediakan tur berpemandu dengan perjanjian terlebih dahulu, fasilitas riset dan audio visual. Sungguh layak kamu sambangi! (WS.IN/**)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.