Kita bisa melihat cincin besar ada di langit. Itu terjadi di beberapa wilayah mulai dari Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Utara dan Timur.
RIAU, INDEPHEDIA.com - Dengan titik lokasi di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, Provinsi Riau, meluncurkan wisata Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019.
"Jatuhnya Gerhana Matahari Cincin di Kampung Bunsur, Sungai Apit. Peluncuran ini maksudnya untuk memulai gaungnya, bukan hanya untuk Siak dan Riau, tapi juga untuk dunia," ujar Bupati Siak, Syamsuar, di Sungai Apit, Jumat (15/2/2019).
Ia mengatakan, fenomena Gerhana Matahari Cincin ini sangat langka dan bisa beberapa puluh tahun lagi baru bisa dinikmati kembali. Oleh karena itu, nantinya ini akan jadi perhatian, tidak hanya Indonesia saja tapi dari warga mancanegara.
Dia berharap pada kejadian nantinya ada keberkahan dan bertambahnya rezeki. Sekalian juga untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru di bidang antariksa bagi masyarakat setempat untuk menggeluti dunia antariksa.
Selain itu, fenomena alam ini juga berkaitan dengan petunjuk bagi umat beragama. Dalam Islam ada "iqro" yang mengajarkan untuk membaca. Bagi yang menyenangi dunia antariksa bisa dapat mengetahui bagaimana gerhana itu bisa muncul dengan lokasi di Siak dan waktu pada 26 Desember.
"Itulah iqro, bacalah. Kalau mata bisa membaca, maka dapat tahu kita kenapa pada 26 Desember itu sudah bisa dibaca terjadi gerhana matahari cincin. Allah sudah menakdirkan dan kalau bisa membaca dan mempelajari maka bisa mengetahui," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Siak, Fauzi Asni menyampaikan, peluncuran ini merupakan kegiatan wisata pertama di Siak. Kemudian, kegiatan wisata yang terakhir pada tahun 2019 juga adalah Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember.
"Kegiatan ini pertama dan terakhir di Kabupaten Siak, pusatnya di sini Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit. Kejadian gerhana matahari cincin ini mengagumi kejadian alam kuasa Allah," ulasnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), yakni peneliti mudan sains bidang antariksa, Zamzam Nurzami.
Ia menyebut, fenomena ini terjadi karena ada bayangan bumi menghalangi matahari yang ukurannya tidak sama. "Kita bisa melihat cincin besar ada di langit. Itu terjadi di beberapa wilayah mulai dari Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Utara dan Timur. Kabupaten Siak tempat terbaik melihat fenomena ini," sebutnya. (IN/NY/R-01)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.