Pantai Bangka di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). |
Sebagai sebuah daerah kepulauan, tentu saja Bangka Belitung memiliki banyak pantai, apalagi dengan keberadaan ratusan pulau yang sebagian besar masih berstatus "perawan" dan belum berpenghuni.
BABEL, INDEPHEDIA.com - Bangka Belitung (Babel) merupakan provinsi kepulauan di bagian barat Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama, yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Namun, berdasarkan keterangan dari masyarakat, Bangka Belitung memiliki lebih 400 pulau, sedangkan yang berpenghuni hanya puluhan pulau saja.
Sebagai sebuah provinsi, Bangka Belitung memiliki tujuh kabupaten/kota. Di Pulau Bangka terdapat Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, dan Kota Pangkal Pinang yang merupakan ibu kota provinsi. Sedangkan di Pulau Belitung terdapat Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.
Pulau Seribu Pantai
Sebagai sebuah daerah kepulauan, tentu saja Bangka Belitung memiliki banyak pantai, apalagi dengan keberadaan ratusan pulau yang sebagian besar masih berstatus "perawan" dan belum berpenghuni.
Setelah ditelusuri, termasuk dengan mengakses website Dinas Pariwisata, memang belum ada data pasti mengenai jumlah pantai yang ada di Bangka Belitung.
Namun diketahui ada sejumlah pantai dan pulau yang sangat layak dikunjungi dan dijadikan lokasi wisata karena memiliki keindahan yang tiada terkira.
Di Kabupaten Bangka saja, terdapat lebih dari 10 pantai dan pulau yang indah sehingga sering dijadikan lokasi kunjungan wisatawan, termasuk masyarakat Pulau Bangka.
Pantai pertama adalah Pantai Parai Tenggiri yang berjarak sekitar 40 km dari Kota Pangkal Pinang sebagai ibu kota Provinsi Bangka Belitung. Selain air lautnya yang memunculkan warna hijau, Pantai Parai Tenggiri juga menarik karena struktur tanahnya yang landai dan ombak yang relatif kecil.
Kemudian, Pantai Tikus yang berlokasi di Desa Rebo, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Pantai yang banyak dikunjungi pada akhir pekan dan saat liburtergolong pantai yang masih alami dengan air hijau yang juga hijau.
Selanjutnya, Pantai Matras yang berada di Desa Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Selain disuguhi air berwarna hijau dan langit yang biru, Pantai matras juga menarik karena berisi pasir putih yang lembut.
Setelah itu, Pantai Teluk Uber yang berbentuk teluk dan menjorok ke daratan. Selain pemandangannya yang indah, pantai tersebut sering dikunjungi pada sore hari karena menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati mathari tenggelam.
Selanjutnya, Pantai Tanjung Pesona yang terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini diapit Pantai Teluk Uber dengan Pantai Tikus. Pantai tersebut telah dikelola secara profesional karena sudah dibangun hotel dan cottage yang bagus.
Gugusan pantai yang "wajib" dikunjungi adalah Pantai Romodong yang berlokasi di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu atau berada di ujung utara Pulau Bangka. Pantai itu sangat menarik karena memiliki air yang jernih dan jarang bergelombang.
Pantai Romodong tersebut berdekatan dengan Pulau Penyusuk, Pulau Putat, dan Pulau Putri yang sering dijadikan lokasi menyelam dan swafoto dalam air.
Ada juga Pantai Batu Bedaun dan pantai Reboyang menampilkan pemandangan pantai yang indah dengan hamparan pasir berwarna putih bersih, air laut yang jernih dan ombaknya yang tenang.
Di Kabupaten Bangka Barat, wisatawan dapat menikmati Pantai Penganak yang berlokasi di Kecamatan Parit Tiga. Dengan alam yang indah dan kondisi yang tenang, pantai tersebut layak menjadi lokasi bersantai bersama keluarga.
Lalu ada juga Pulau Nanas yang berbatasan dengan Belinyu, Kabupaten Bangka. Meski pulau tersebut tidak terlalu besar, namun memiliki ombak yang relatif tenang dan pemandangan yang indah sehingga sering dijadikan lokasi memancing.
Di Kota Pangkal Pinang sendiri, ada satu pantai yang sering dikunjungi yakni Pantai Pasir Padi yang berjarak hany sekitar 7 km dari inti kota. Pantai itu disebut Pantai pasir Padi karena memiliki pasir yang mirip dengan bulir padi.
Kalau menuju Kabupaten Bangka Tengah, masyarakat akan disuguhi pemandangan pantai yang panjang sebelum tiba di Koba yang merupakan ibu kota kabupaten. Setiap sore, pinggiran pantai tersebut selalu didatangi warga untuk menikmati keindahan pantai bersama keluarga.
Namun, sebelum tiba di Koba, wisatawan dapat menikmati Pulau Ketawai yang sangat indah dengan air yang biru jernih. Di pulau tersebut, wisatawan dapat menyelam untuk menyaksikan ikan yang berenang di sela-sela karang.
Untuk tiba di Pulau ketawai, wisatawan hanya menyeberang sekitar 20 menit dari tangkahan yang ada di Kecamatan Kurau yang berjarak sekitar 40 km dari Kota Pangkal Pinang.
Di Kabupaten Bangka Selatan juga banyak terdapat pantai-pantai yang indah seperti Pantai Batu Perahu, Pantai Batu Kapur, Pantai Tanjung Kerasak, dan Pantai Tanjung Besar.
Namun yang paling sering dikunjungi adalah Pulau Kelapan yang berada di Kecamatan Lepar Pongok. Dengan airnya yang biru dan jernih, perairan Pulau Kelapan sering dijadikan lokasi menyelam untuk menyaksikan ikan yang berenang.
Ketika berkunjung ke Pulau Belitung, wisatawan semakin dimanjakan dengan keindahan alam Belitung. Sekelumit keindahan Belitung dapat disaksikan dalam film "Laskar Pelangi".
Di Belitung, proses menikmati keindahan alamya dapat dimulai dari Pantai Tanjung Kelayang. Pantai yang indah dengan paparan pantai berair jernih itu sering dijadikan lokasi berbagai even kepariwisataan.
Dari Pantai Tanjung Kelayang, wisatawan dapat menyeberang sekitar 30 menit untuk menikmati sejumlah pulau kecil seperti Pulau Lengkuas, Pulau Burung, Pulau Babi, dan Pulau Pasir.
Di gugusan pualu tersebut, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan yang "super indah", termasuk dapat menyaksikan ikan yang berenang di sela-sela karang.
Di daratannya, wisatawan dapat menyaksiakan batu-batu yang sangat besar di Pantai Tanjung Tinggi yang dijadikan lokasi syuting film Laskar Pelangi. Batu-batu tersebut teronggok gagah di pinggiaran pantai yang juga indah.
Selain pantai, Bangka Belitung juga memiliki waduk buatan yang sering disebut "Kolong" yang merupakan bekas lokasi penambangan timah. Kolong tersebut sering menghasilkan air berwarna hijau sehingga sering dijadikan lokasi swafoto.
Dengan banyaknya pantai dan alam yang sangat indah tersebut, termasuk berbagai makanan yang lezat, maka sangat layak jika Bangka Belitung disebut gambaran surga di dunia.
Namun, potensi besar yang dimiliki Bangka Belitung belum termanfaatkan dengan baik. Buktinya, Bangka Belitung masih kalah jauh jika dibandingkan dengan tujuan wisata lain di Tanah Air seperti Bali, Lombok, atau Labuan Bajo.
Perlu Grand Design Sektor Wisata
Menurut Ketua Komisi 2 DPRD Kepulauan Babel Aksan Visyawan, belum maksimalnya pengembangan itu disebabkan belum adanya grand design sektor kepariwisataan.
Sebagai daerah kepulauan, potensi sektor kepariwisataan di Babel sangat besar. Namun sayangnya, potensi tersebut belum dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan karena belum adanya grand design yang menjadi arah dalam pengembangan dan pengelolaannya.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat, Pemprov Kepulauan Babel harus dapat bekerja sama dengan tujuh kabupaten/kota untuk menyusun grand design tersebut.
"Harus dapat duduk bersama, mau kemana sebenarnya mau dibawa potensi wisata kita," katanya.
Belum adanya grand design dalam pengembangan sektor kepariwistaaan tersebut menyebabkan potensi yang ada belum memberikan manfaat dan hasil yang signifikan. Padahal, sudah cukup banyak kegiatan yang digelar berkaitan dengan pengembangan sektor kepariwisataan Babel tersebut.
Keberadaan grand design tersebut semakin dibutuhkan, apalagi dengan rencanya launching Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Belitung dalam waktu dekat.
"Sudah banyak anggaran yang kita habiskan melalui kegiatan, tapi belum berhasil karena belum adanya grand design tersebut," ujar politisi PKS tersebut.
Pemprov Babel Siapkan Desa Wisata
Dengan kesadaran besarnya potensi yang ada, Pemerintah Kabupaten Belitung, semakin mendorong upaya pemanfaatan potensi kepariwisataan dengan menyiapkan setiap desa agar memiliki satu destinasi wisata.
Menurut Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, destinasi wisata itu disesuaikan dengan potensi serta karakterteristik desa tersebut.
Pembangunan satu desa satu destinasi wisata itu dapat dijalankan melalui penggunaan anggaran dana desa dengan mengalokasikannya guna membangun sebuah destinasi wisata yang dinilai tidak memakan biaya besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Hermanto mengatakan, pihaknya memberikan motivasi kepada desa untuk mengembangkan destinasi wisata, termasuk mengumpulkan beberapa desa yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan.
Dengan adanya desa wisata tersebut, maka nantinya program-program lintas sektor akan banyak mengarah kepada desa-desa wisata tersebut. (*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.